Laman

Sabtu, 01 Maret 2014

lanjutan kedua " Akhir Skenario Untukku"

Menggunakan dress selutut dengan rambut tergerai panjang membuatku terlihat cantik hari ini . Aku pergi ke restaurant  yang terletak tidak jauh dari kampus . Dari luar aku bisa melihat orang tuaku duduk menantiku .
            “Mama .. papa ..” sapaku sembari duduk .
            “Wah , anak papa cantik sekali hari ini . Kebetulan banget ya ma ..” ucap papa tersenyum pada mama .
            “Kebetulan apanya pa ?” tanyaku dengan muka datar .
            “Hana ..” ucap seseorang membuatku terkejut .
            Rey bersama kedua orang tuanya datang dan ikut makan malam bersamaku. Ternyata orang tuaku sengaja mempertemukanku dengan mereka . Jahat ! Pembicaraan seputar perjodohan membuatku ingin menjerit . Senyuman , candaan bahkan tawa mereka seakan-akan membuatku ingin cepat pergi . Aku sendirian , aku terdiam . Aku ingin mengakhiri ini semua tapi apa daya ? Sampai saat ini kak Arlan ngga ngasih kepastian apapun dan itu yang membuatku semakin sakit .
            “Hana .. jawab Hana ..” suara Rey membuyarkan lamunanku .
            “Hm, kenapa kak Arlan?” ucapku spontan .
            Seketika itu semuanya saling berpandangan heran .
            Aku sudah ngga kuat , aku berdiri dan kemudian berlari keluar dengan mata berkaca-kaca .
            “Hana , tunggu Hana ..” kejar Rey kuhiraukan . Aku terus berlari sampai akhirnya langkahku terhenti . Apa yang aku lihat di depan mataku lebih lebih lebih menyakitkan daripada perjodohan itu .
            Aku melihat kak Arlan jalan dengan seorang cewe . Cewe itu menggandeng tangannya dan mereka terlihat mesra . Airmataku menetes perlahan . Kak Arlan berjalan  mendekat dan begitu terkejutnya dia ketika melihatku .
            “Ternyata semuanya terjawab sudah . Pertanyaan yang mengganggu pikiran dan hatiku terjawab sudah ! Aku cewe tolol ! Aku cewe bodoh ! Bodoh !” teriakku sambil menangis .
            “Hana .. dengerin dulu ..” ujar kak Arlan menenangkanku .
            “Kamu jahat sama aku ! Apa maumu selama ini hah ? Cuma mempermainkan perasaan seorang mahasiswa baru ? Iya ? Kamu anggap aku anak bawang yang dengan mudah dimainin ? jahat kamu ! Aku nyesel cinta sama kamu !” ucapku berlari meninggalkannya .
            “Hana ….” teriak kak Arlan mengejarku namun pukulan Rey mendarat di pipinya .
            Cewe yang bersama kak Arlan segera berteriak . Aku menoleh dan melihat Rey memukuli kak Arlan .
            “Rey , jangan Rey .. Rey ..” ucapku berlari ke arah mereka .
            BRAKKKKKKKK !
            Sebuah mobil melaju dengan kencangnya.

*****





            Kecelakaan itu membuatku mengalami amnesia , karena benturan yang hebat di bagian kepala . Aku tak ingat apapun , aku tak mengingat apapun . Semuanya terlupa begitu aja . Apa yang terjadi denganku memang sudah ada yang mengatur , mungkin skenario ini akan menyembuhkan hatiku yang sakit , melumpuhkan ingatanku tentang semuanya terlebih dengan orang yang telah menyakitiku .
            Berbulan-bulan aku cuti kuliah karena harus menjalani masa pemulihan . Berbulan-bulan aku belajar untuk mengenali satu persatu orang yang ada di hidupku dan mengingat-ingat hal apa yang telah terjadi padaku . Semakin aku mengingat , rasa sakit menyerang kepala . Papa, mama , kak Tio dan Dira selalu melarangku untuk mengingatnya . Yang ada di ingatanku sekarang , tokoh utama itu adalah Rey karena hanya dia yang selalu menemani hari-hariku  . Namun , tak ada getaran yang kurasakan . Tatapan Rey , senyuman bahkan sikapnya tak ada yang membuat hatiku bergetar . Senyuman yang dulu selalu aku tebar ke semua orang , kini sudah tidak ada lagi . Rasanya aku ingin menangis , rasanya aku tak mampu  tersenyum , tapi aku ngga tau apa penyebabnya . Aku tak mampu  mengingatnya.
            Keluargaku juga memutuskan untuk pindah dari Bandung agar lebih dekat denganku dan bisa merawatku setiap waktu .
            “Hana , hari ini kan kamu udah mulai kuliah . Mama anter ya ?” pinta mama padaku.
            “Apaan sih ma , kayak anak kecil aja . Aku bisa sendiri kok.” Tolakku sambil mengambil tas.
            “Kamu tau temen-temen kamu kan ?” tanya mama khawatir .
            “Ma , temen-temenku aja udah njenguk . Otomatis aku tau lah apalagi sama Sasa . Jadi mama jangan khawatir ya ,” jawabku mencoba tersenyum .
            Hari pertama kuliah dengan ingatan yang baru .
            “Hana … kangen kamu …….” ucap Sasa sembari memelukku .
            “Aku juga Sa ..” sahutku membalas pelukannya .
            Aku dan dia berjalan dengan mengobrol kesana-kemari . Tiba-tiba ada cowo yang menyapaku .
            “Hai Hana . Udah sembuh ya ?” sapanya manis .
            Aku terdiam . Siapa dia ?
            “Oh ya , kamu pasti ngga inget aku kan . Aku Dimas . Kakak tingkat kamu .” ucapnya tersenyum .
            Aku segera membalas senyumannya dengan perasaan bingung . Kemudian aku dan Sasa pergi .
            “Sa , Dimas siapa sih ?” tanyaku pada Sasa .
            Dengan perasaan ogah-ogahan , Sasa menjelaskan .
            “Itu kakak tingkat kita . Dulu kamu pernah suka sama dia Han , huuu .. kayak orang gila tau ngga ! Tapi setelah kamu tau kalo dia punya cewe , kamu move on deh . Udah , cuma gitu aja kok. “ perjelas Sasa mengedipkan sebelah matanya .
            “Move on ? terus aku suka siapa ?” tanyaku penasaran dengan apa yang terjadi .
            “Engghh , ngga penting deh . Ayo agak cepet Han , kurang lima menit udah masuk nih.” jawab Sasa mempercepat langkahnya .
            Kemudian langkah Sasa menjadi lambat setelah dia melihat ada sosok itu berjalan mendekat .
            “Sa , jawab dong . Habis itu aku suka sama siapa ?” tanyaku pada Sasa lagi .
            Sasa tak menjawab . Kemudian sosok itu berjalan melewatiku . Aku menatapnya dan tiba-tiba hati bergetar untuk pertama kalinya semenjak kecelakaan itu . Mataku tak bisa lepas dari dirinya , deg-degan yang kurasa dan ngga tau kenapa senyumanku terkembang tanpa beban .
            “Sa .. siapa itu ?” tanyaku padanya . Sasa terkejut setengah mati , dia ngga bisa berkata apapun .
            “Ke ..kenapa Han ?” tanyanya balik .
            “Gapapa sih , nanya aja . Siapa sih ?” tanyaku sambil senyum-senyum ngga jelas .
            “Cowo ngga penting .” jawabnya jutek .       
            Aku terdiam mendengar jawaban Sasa .
Aku terus mencari skenario apa yang sempat terlupa dari memori . Yang kutahu sekarang adalah aku pernah suka dengan kakak tingkat yang bernama Dimas . Setelah itu Sasa bilang kalo aku move on, dengan siapa ? Apa dengan Rey ? Tapi kenapa aku ngga bisa merasakan apapun padanya .
            Kemudian aku memperhatikan buku pink yang ada di atas meja . Buku apa itu ? Apakah itu diaryku ?
            Aku membaca tulisan yang ada di dalamnya . Ada tokoh yang bernama Arlan . Siapa itu ? Tiba-tiba kepalaku sakit . Sakit sekali . Aku mencoba menahannya dan mencoba mengingat siapa Arlan itu . Sekilas seraut wajah muncul dalam pikiran . Wajah itu adalah cowo yang aku temui tadi siang . Ya , cowo yang membuat hatiku bergetar . Apakah itu Arlan ?
            Seketika itu semuanya menjadi gelap .
****

            Orang pertama yang aku lihat adalah kak Dimas . Nah loh ..
            “Hai Hana , aku seneng ngeliat kamu udah siuman ,” ucapnya tersenyum . Kak Dimas memang mempesona , tapi kenapa biasa aja rasanya ya ?
            “Kamu kok bisa ada disini sih ?” tanyaku sambil berusaha duduk .
            “Sayang , udah sadar . Tadi Dimas maen ke rumah , mau ketemu kamu . Eh waktu mama buka kamar kamu , kamunya pingsan . Yaudah Dimas deh yang nemenin kamu sampai sekarang.” sahut mama yang baru masuk ke kamar .
            Aku merasa bingung dengan semua ini .
            “Tante , Hana kan udah siuman . Saya pamit dulu ya , kapan-kapan aja saya maennya . Sekarang biar Hana istirahat dulu.” ucap kak Dimas pamit diri.
            “Oh , iya Dimas . Rumah ini selalu terbuka untuk kamu kok.” ucap mama tersenyum.
            “Hana , cepet baikan ya . Aku pulang dulu.” ujar kak Dimas meninggalkan kamar .
            Kemudian mama cepet-cepet mendekatiku .
            “Sayang , mama rasa Dimas suka kamu deh.” terka mama tersenyum .
            “Apaan sih ma , Hana ngga suka .” bantahku cemberut.
            “Ngeliat sikapnya loh , lagian dia kakak tingkat kamu kan ? Ngga mungkin dong dia datang tanpa ada apa-apanya, ini juga kali pertamanya dia kesini kan,” ucap mama lagi.
            “Ma , sebenernya mama itu pengennya aku sama siapa sih ? Rey apa kak Dimas ?” tanyaku bingung .
            “Ya emang sih sayang mama jodohin kamu sama Rey , tapi setelah kecelakaan itu mama jadi mikir-mikir. Kayaknya kamu emang ngga memilih Rey .” ucap mama menyesal.
            “Mama , Hana ngga mau Rey maupun kak Dimas . Titik.” bantahku lagi .
            “Terus siapa ?” tanya mama seolah-olah menantangku .
            Aku menggeleng pelan .

*****

            Sasa terkejut ketika aku bercerita kalo kak Dimas datang ke rumah . Aku pun bertanya siapa Arlan itu ? Sasa akhirnya menceritakan siapa Arlan itu . Aku menangis mendengar ceritanya . Ternyata orang yang berpapasan denganku itu adalah kak Arlan , orang yang aku cintai .
            Tiba-tiba ..
            “Hana ..” panggil seseorang .
            Aku dan Sasa menoleh ke arah datangnya suara . Aku tercengang , yang memanggilku adalah kak Arlan . Walaupun aku tak mengingat apa yang telah aku lakukan bersamanya , tapi rasanya aku merindukan sosok ini.
            “Hana , aku pengen ngomong sesuatu sama kamu . Ikut aku ya ..” ajaknya lembut . Aku mengiyakan dan mengikutinya . Sasa tersenyum melihatku pergi bersamanya .
            “Kemana ini kak ?” tanyaku padanya .
            “Ikut aja ya . Ayo naik ..” jawabnya tersenyum .
            Motor pun melaju dengan kecepatan sedang , ngga tau kenapa aku tersenyum bahagia. Tiba-tiba aku merasa kalo aku pernah mengalami hal seperti ini .
            “Hana , pegangan ya . Agak ngebut ini .” ucapnya tanpa menoleh ke belakang .
            Tanpa menjawabnya , aku melakukan hal itu .  Dari spion motor sekilas terlihat kalo kak Arlan sedang tersenyum .
            Kak Arlan membawaku ke suatu tempat yang belum pernah aku datangi sebelumnya ataukah sudah aku datangi namun sayangnya aku lupa .
            “Ayo ..” ajaknya sambil menggandeng tanganku . Aku mengikutinya tanpa banyak bertanya .
            Jalannya menanjak . Pepohonan dimana-mana dan udaranya juga mendadak menjadi dingin . Tempat apa ini ? Seperti bumi perkemahan atau semacamnya . Kita terus berjalan tanpa adanya suara . Genggaman tangannya juga seakan semakin erat , hatiku berdebar hebat dan senyuman terus terhias di bibir . Beberapa menit berjalan , akhirnya kak Arlan berhenti. Kemudian menatapku tajam .
            “Hana , kamu inget tempat ini ?” tanyanya terus menatapku .
            Deg .. deg .. Deg .. deg ..
            Aku melihat sekeliling kemudian menggeleng .
            “Tempat ini adalah saksi bisu dimana aku menyadari kalo aku jatuh cinta dengan seseorang . “ jawabnya tersenyum . Aku terdiam .
            “Dan tempat ini juga yang akan menjadi saksi untuk kedua kalinya dimana aku akan mengungkapkan seluruh perasaanku padanya. “ lanjut kak Arlan serius .
            “Maksud kakak ?” tanyaku bingung .
            Tiba-tiba kak Arlan memelukku erat .
            “Hana , aku mencintaimu . Sudah lama aku memendam rasa ini . Bodohnya aku ketika aku ngga nyadari ini semua . Bodohnya aku ketika aku lebih memilih logikaku daripada perasaanku. Maafin aku . Aku baru menyadari ini semua . Waktu kamu ngeliat aku jalan sama cewe, kamu salah kalo mengartikan aku mempermainkan perasaan kamu . Memang benar dia adalah mantanku yang udah buat aku susah jatuh cinta lagi . Dia datang seakan pengen kembali , dia ngajak jalan dan aku mengiyakan . Tapi setelah itu aku nyadar kalo aku jatuh cinta sama kamu . Aku sayang kamu , aku cinta kamu . Maafin aku Hana , aku bodoh .” perjelasnya meneteskan airmata .
            Penjelasan kak Arlan membuatku terkejut. Ingatan demi ingatan muncul . Hujan , pelukannya , bertemu Rey , perjodohan , kak Arlan dengan cewe lain bahkan tabrakan itu . Kepalaku mendadak sakit dan aku menjerit melawan sakit itu .
            “Hana , kamu kenapa ?” tanya kak Arlan panik .
            “Sakit kak sakit ..” jawabku menangis .
            Kak Arlan membaringkanku ke rerumputan dengan muka yang terlihat panik.
            Kemudian semua menjadi gelap .

*****

            Di alam bawah sadarku , aku mengalami hal yang pernah terjadi dalam hidupku . Dari awal aku suka kak Dimas , bertemu kak Arlan , jatuh cinta dengan kak Arlan sampai tabrakan itu rasanya terputar kembali dalam memori. Seakan-akan aku mengalami hal itu lagi . Kemudian teriakanku membuyarkan semuanya .
            “Kak Arlannnnnnnnnnnnnnnnnn…….” Teriakku lantang .
            Aku bangun dan terkejut ketika aku sadar kalo aku ada di sebuah rumah .
            “Kak Arlan .. kak …” teriakku mencarinya .
            “Mbaknya udah bangun toh. Mas tadi keluar mbak , sekarang mbaknya di rumah saya . tadi mbaknya pingsan lama banget.” sahut seorang ibu , sang pemilik rumah .
            Aku menghiraukannya dan keluar mencari kak Arlan .
            “Kak Arlan .. kak …”
            Aku berlari mencarinya . Aku berlari dan berlari .
            “Hana ..” teriak seseorang berlari menghampiriku .  
            Dia mendekat dan aku memeluknya . Aku memeluknya . Aku memeluknya.
            “Kak , jangan tinggalin aku . Aku ngga mau kehilangan kakak .. “ ucapku menangis .
            “Aku janji ngga akan ninggalin kamu . Aku janji .” sahutnya mantap .
            “Sekarang aku inget semuanya kak .” ucapku terus menangis .
            Kak Arlan seakan tak percaya . Kemudian dia menatapku .
            “Kakak .. aku inget waktu kamu marah-marahin aku , waktu kamu nyulik aku , waktu kamu meluk aku pertama kali . Aku inget semua .” perjelasku tersenyum .
            Kak Arlan meneteskan airmata kemudian memelukku lagi .
            Seakan-akan Tuhan memang mempersiapkan skenario ter-so sweet untukku . Tiba-tiba hujan turun dengan derasnya . Kak Arlan dan aku tetap berpelukan ditengah guyuran air .
            “Aku suka hujan ..” ucapku tersenyum .
           
*****


            Setelah kejadian itu , kebahagiaan selalu menyertaiku dan kak Arlan . Aku menjelaskan kepada papa dan mama tentang semuanya, mereka pun mengerti.Rey adalah bagian masa lalu . Memang dulu aku mencintainya tapi rasa itu pudar juga seiring dengan sikapnya kepadaku . Tapi aku tak menyesal mencintai Rey . Ada pembelajaran yang aku dapatkan yakni aku dapat belajar sabar dalam mempertahankan sebuah rasa . Kak Dimas juga menjadi bagian dari masa lalu . Dia memang mempesona tapi aku baru menyadari kalo perasaanku hanya sebatas kagum belaka . Darinya aku bisa belajar bagaimana menjalani hidup dengan sebuah rasa suka ditengah sikapnya yang cuek , tak peduli seakan tak menganggapku ada . Walaupun mereka berdua akhirnya mencintaiku tapi pilihanku tetap pada satu orang yaitu kak Arlan . Pembelajaran yang aku dapatkan dari Rey dan kak Dimas bersatu untuk tetap mempertahankan kak Arlan , apalagi karena aku mencintainya . Selain itu aku juga bisa menemukan siapa yang benar-benar berada di dalam hatiku.  Secuek , sejutek , sekasar apapun dia , aku tetap mencintainya hari ini , besok dan selamanya :) Tuhan memang baik . Memberikan banyak cobaan tapi tetap saja ada kebahagiaan di akhir cerita . KeajaibanNya hadir mewarnai kehidupanku dan kak Arlan . Aku menemukan aktor utama dalam skenario hidupku dan aku menyukai apapun skenario itu.       
           


THE END