Sebelum menjawab atas pertanyaan tersebut, aku akan
memberikan disclaimer terlebih dahulu jika “Aku adalah orang yang sangat
insecure terhadap segala sesuatu di hidupku”. So, aku mencoba menjawab bukan
karena sok pintar dengan mengajari orang lain, tapi ini untuk kebutuhanku
sendiri (self improvement).
Menurutku pribadi, orang dapat insecure bukan tanpa
sebab. Ada sesuatu yang mendasarinya. Mereka hanya ingin membuat benteng
pertahanan diri agar jika sesuatu yang tidak mereka harapkan terjadi, semua
akan baik-baik saja (walaupun sebenarnya tidak demikian). Aku tidak akan
membahas mengenai hal itu lebih dalam karena bukan ahlinya, tapi sekali lagi
tulisan ini hanya untuk mengekspresikan pendapat saja.
Secara tidak sadar manusia pasti pernah mengalami
perasaaan was-was. Tapi, setiap orang memiliki level yang berbeda. Semakin
tinggi tingkatannya, menurutku orang tersebut lebih butuh perhatian khusus oleh
orang-orang di sekelilingnya terutama orang yang dicintainya. Karena apa?
Terlalu insecure bisa bikin gila man !!!
Sejak kecil (entah sadar atau tidak), aku mengalami hal
tersebut. Contoh simplenya, ketika pembagian raport sekolah, aku selalu
mengatakan hal ini kepada Ibuku, “Bu, gapapa ya misalkan ngga ranking 1.” Dan Ibu
dengan baik hatinya selalu mengatakan, “Gapapa nak, yang penting sudah usaha.”
Selalu dan selalu seperti itu. Meskipun hal yang kutakutkan tidak terjadi, tapi
disitulah letak insecurenya. Contoh lainnya adalah, ketika aku pergi main
dengan teman. Aku selalu takut pulang telat dan dimarahi orang tua, padahal
setelat-telatnya pulang juga tidak pernah sampai habis maghrib dan orang tuaku
juga biasa saja.
Hal-hal semacam ini muncul di pikiranku begitu saja.
Mengapa aku selalu merasakan hal tersebut? Aku hanya tidak ingin mengecewakan
orang lain. Itu.
Aku tidak bisa memungkiri jika ada memori yang
membuatku bertambah insecure. Kejadian pahit yang menimpa orang-orang di
sekitarku membuatku trauma. Kebohongan dan pengkhianatan yang secara langsung
tidak menimpaku tapi berdampak padaku, membuatku semakin insecure ketika aku
mulai mengenal lelaki.
Tidak banyak laki-laki yang hinggap di hidupku, tapi
hampir 80% kami putus dikarenakan ulah mereka. Hal tersebut tidak membuatku “kapok”
untuk berpacaran. Akan tetapi…. Perasaan insecure dari pengalaman sebelumnya
semakin menjadi-jadi.
Dampaknya apa buatku? Hal-hal kecil yang tidak
sesuai dengan semestinya terlalu mudah membuatku merasa kecewa. Aku bisa
menghabiskan waktu seharian untuk memikirkan hal yang tidak terlalu penting itu,
pada akhirnya muncul negative thinking. Otak serasa tidak berhenti bekerja
untuk memikirkan hal itu, membuatku banyak berimajinasi aneh yang berujung
tangis. Aku hanya takut, takut akan sesuatu yang belum pasti terjadi akan
terjadi di hidupku. Aku terlalu takut kecewa, terjatuh, dan mengulang lagi
peristiwa-peristiwa tidak mengenakan. Aku tidak ingin itu.
Lalu, apa yang aku lakukan ketika pikiran aneh itu datang?
1.
Sebisa mungkin cari teman dekat / sahabat untuk diajak cerita. Orang
seperti aku tidak boleh dibiarkan sendirian, harus ada seseorang yang siap mendengarkan
ceritaku. Setidaknya mendengarkan saja. Tidak lebih.
2.
Cari kegiatan lain yang lebih positif. Klise sih, tapi hal ini pasti
aku lakukan. Main the sims (atau apapun itu), nonton kdrama marathon, atau
beres-beres kosan menjadi salah satu alternatifku. Memangnya bisa hilang
pikirang tersebut? Tentu tidak. Parasit itu masih menempel di otak, tapi
setidaknya fokusku tidak boleh hanya terpaku pada masalah.
3.
Jalan-jalan ke tempat yang disukai walaupun sendirian. Contohnya,
gramedia atau muterin mall aja.
4.
Banyak baca buku yang bisa memberikan referensi untuk self improvement.
5.
Coba terus komunikasi dengan si dia dan respon darinya akan membuatku
jauh lebih baik. Dengan catatan, dia juga memberikan perhatian lebih walaupun
sedang tidak bersama.
6.
Sholat. Baca Qur’an. Do’a dan nangis jika diperlukan.
Aku bukannya tidak bahagia. No. Aku bahagia. Aku
bersyukur dengan apa yang aku punya sekarang. Aku hanya ingin bahagiaku
lengkap, tidak ada lagi toxic yang hinggap agar semuanya bisa tulus dan murni.
Itu saja.
Insecure itu boleh agar kita sebagai manusia tidak
takabur, tapi harus tau waktu dan tempat. Itu saja sih. Jangan sampai insecure
yang berlebihan itu akan membuat penyakit dalam diri kita dan pastinya, misi
kita untuk membuat orang-orang yang kita cintai bahagia akan gagal.