Laman

Rabu, 26 November 2014

KANGEN

Kangen . Seperti inilah yang aku rasakan saat ini . Walaupun setiap hari bertemu tapi itu semua rasanya belum cukup. Ya karena aku hanya bisa memandang tanpa adanya interaksi secara langsung . Satu hal yang menjadi pertanyaanku . Apakah aku terlalu bergantung padanya ? Atau apakah aku terlalu menyayanginya ?
        Ada ngga sih yang bisa memberikanku jawaban dari semua yang aku rasakan ? Begini ya rasanya kangen itu. Ternyata jarak bukan alasan kangen itu muncul . Buktinya , aku dan dia berdekatan namun aku masih merasakan apa itu kangen . Entahlah , aku sulit menjelaskan apa yang aku rasakan .

Entahlah .. Yang jelas aku merindukannya :)

Rabu, 19 November 2014

Teman :)

Kali ini aku akan menceritakan berbagai tokoh yang hampir dua tahun ini melengkapi perjalanan kisahku . Ya , teman[baru]ku . Alasanku menulis hal ini , rasanya tak adil kalo mereka tidak mendapatkan secuil perhatian dr tulisanku :D
          Pertama kali mengenal dunia perkuliahan,aku sudah mempunyai banyak teman dari prodiku [matematika]. Kami mempunyai grup chat di berbagai sosmed dan kami banyak sharing di sana . Entah itu tugas ospek bahkan sampai masalah cinta . Tapi rasanya belum lengkap kalo belum ketemu langsung kan ? Sampai akhirnya kami bertemu . Karakter yang ada di sosmed dengan kehidupan nyata memang kadang berbeda tapi hal itu menjadikan semuanya menjadi sesuatu hal yang tak terduga , lucu bahkan aneh .
          Aku punya teman dekat [cewe]. Awalnya kami tak begitu dekat karena dia hanya muncul sesekali di sosmed , tapi ketika aku dan dia melewati banyak hal sehingga menjadikan kami dekat dalam berbagai hal . Aku sering curhat mengenai banyak hal dan dia pun begitu . Ada satu hal yang tak pernah dia ceritakan . Ya , masalah hati . Seolah-olah hal itu wajib ditutup rapat-rapat dan aku pun ngga berani memaksanya untuk cerita  .
          Selain dia , aku juga punya beberapa teman dekat [cowo] dan kadang mereka juga tak segan untuk berbagi curahan hati mengenai cewe masing-masing dan pertemanan kami terkesan unik . Mereka menunjukkannya melalui hal yang aneh , misalnya seringnya ngebully , berantem atau mencari masalah-masalah kecil yang ujungnya menjadikan aku biang kesalahan :D Tapi aku merasakan teman yang benar-benar teman yaitu ketika aku atau pun dia membutuhkan sesuatu . Saling pinjam catatan , belajar bareng, makan bareng dan lain-lain . Tapi namanya juga cewe , kadang curhat juga mengenai pacar ke mereka :D  [ ternyata enak juga punya temen cowo]

          Perbedaan yang bisa aku rasakan dalam pertemananku kali ini yaitu mereka menjadikanku semakin dewasa dalam berpikir dan bersikap dalam hal pertemanan . Ya walaupun kadang kekanak-kanakanku keluar sih [maklum 18th] :D  Mereka bisa memakluminya dan aku juga berusaha menjaga pertemananku dengan mereka . Aku tak ingin pertemanan yang awalnya baik-baik aja akan berakhir dengan hal tak baik .

Selasa, 18 November 2014

Terima kasih :)

Akhirnya , takdir yang mengambil peran di atas semua rencana manusia. Semua selesai begitu sakitnya namun banyak pelajaran yang aku dan kamu bisa ambil dari semua yang telah terjadi. Aku akan banyak belajar dari kisah kemarin bersamamu untuk kisahku sekarang . Ya , lelah rasanya merasakan sakit hati -_-
            Facebook . Sosial media satu itu selalu menjadi alasanku untuk “kepo” . Entah itu aku menemukan sesuatu yang indah atau malah membuatku menangis, Tapi kali ini , semua membuatku lebih tenang . Diawali dari broadcast di whatsapp kemudian rasa ingin tahuku keluar dan akhirnya aku menemukan sesuatu informasi yang sedikit mengejutkanku sih sebenarnya .
            Selamat buat kamu disana yang udah punya pujaan hati yang baru . Cewe idaman sekarang udah menjadi milikmu . Kriteria cantik udah terpenuhi , berambut panjang pun udah jelas ada. Lengkap sudah :D Aku yakin kalo dia lebih baik daripada aku dan aku juga yakin kalo kamu bisa memperbaiki sikap-sikap kamu yang dulu. Mana mungkin kamu mau kehilangan sosok seperti dia ? bagaimana pun kamu harus mempertahankan semua yang ada .
            Satu pertanyaanku . Bagaimana nasib si dia [yang sempat membuat kita berpisah] ? -_-
            Banyak sekali teka-teki yang ada , tapi itu semua sudah berlalu . Kisah itu sudah ditutup rapat-rapat . Sekarang aku mempunyai kehidupan sendiri bersama orang yang aku sayang begitu juga kamu .

            Pesanku          : Terima kasih sudah pernah menjadi bagian dari hidupku , terima kasih sudah memberikanku pelajaran dalam menilai seseorang , kesabaran dalam menghadapi sikap cowo , ikhlas dan tersenyum, terima kasih untuk lagu ‘luluh’nya dan terima kasih karena membuatku bertemu dengan orang yang tepat :)

Semoga kita tetap menjadi teman di efarezdava dan sciensation :) 

Senin, 27 Oktober 2014

Bersyukur :)

Syukur !

            Ketika apa yang menjadi milikku harus disyukuri .

            Merenung. Merenung . Merenung . Hal itu yang beberapa hari ini aku lakukan . Banyak hal yang membuatku menitikkan airmata . Banyak hal yang membuatku mengembangkan urat bibir sehingga bisa tersenyum lebar . Banyak hal ..
Taukah kalian apakah itu ? Aku punya kedua orang tua yang sempurna . Walaupun seandainya aku bisa terlahir kembali , hal yang aku inginkan yaitu tetap menjadi anak Ayah dan Ibu . Ayah yang jarang mengungkapkan perasaan sayangnya kepadaku namun aku tau di dalam lubuk hatinya , beliau sangat menyayangi anak gadisnya ini . Seorang ibu yang takkan pernah bisa kubalas jasanya , selalu mengajariku banyak hal dan menjadikanku anak yang selalu merasakan hangatnya kasih sayang seorang ibu .
            Selain orang tua , aku juga punya seorang jagoan kecil yang menjadikan rumah seakan penuh warna . Ya , adik cowoku yang selalu menjadikanku kakak paling cerewet di dunia . Aku berterima kasih kepada Tuhan karena telah mengirimkan malaikat kecil itu .
            Aku sayang dengan mereka dan setiap aku mengingat mereka , rasanya dada ini begitu berat dan airmata mengalir tanpa henti karena aku menyadari satu hal , aku belum  bisa membalas kebaikan Tuhan  yang telah menjadikanku hidup di tengah-tengah mereka .
            Selain kedua orang tua dan seorang adik , aku juga sahabat terbaik . Lima tahun menjalin persahabatan dengan mereka membuatku mempunyai banyak pelajaran . Canda tawa , tangis sampai emosi menjadi bumbu-bumbu di dalamnya . Namun seiring dengan berjalannya waktu , kami jarang sekali bertemu dan berkomunikasi . Mungkin ini saatnya kami mencari jati diri masing-masing dan suatu saat akan bertemu kembali untuk melanjutkan kisah kami dengan kesuksesan yang didapatkan .
            Bagaimana dengan kisah cinta ? Mungkinkah kalian semua penasaran dengan kisahku ?
            Aku mempunyai seorang kekasih . Dari kisah masa lalu , dialah yang terbaik dan aku sangat menyayanginya . Dia bisa menjadi guru bagiku , teman curhat , kakak sekaligus pacar . Banyak sekali kejutan-kejutan yang Tuhan berikan . Hal yang tak pernah aku alami sebelumnya , seakan-akan dalam kisah ini dikemas dengan begitu cantiknya . Satu hal yang penting , aku benar-benar bisa merasakan kasih sayang seorang kekasih . Aku merasa benar-benar seperti wanita yang mempunyai seorang kekasih .
            Syukur itu adalah hal yang harus aku lakukan . Bagaimana pun alur  yang Tuhan berikan kepadaku , aku yakin semua pasti akan berakhir seperti apa yang aku inginkan .

Sabtu, 01 Maret 2014

lanjutan kedua " Akhir Skenario Untukku"

Menggunakan dress selutut dengan rambut tergerai panjang membuatku terlihat cantik hari ini . Aku pergi ke restaurant  yang terletak tidak jauh dari kampus . Dari luar aku bisa melihat orang tuaku duduk menantiku .
            “Mama .. papa ..” sapaku sembari duduk .
            “Wah , anak papa cantik sekali hari ini . Kebetulan banget ya ma ..” ucap papa tersenyum pada mama .
            “Kebetulan apanya pa ?” tanyaku dengan muka datar .
            “Hana ..” ucap seseorang membuatku terkejut .
            Rey bersama kedua orang tuanya datang dan ikut makan malam bersamaku. Ternyata orang tuaku sengaja mempertemukanku dengan mereka . Jahat ! Pembicaraan seputar perjodohan membuatku ingin menjerit . Senyuman , candaan bahkan tawa mereka seakan-akan membuatku ingin cepat pergi . Aku sendirian , aku terdiam . Aku ingin mengakhiri ini semua tapi apa daya ? Sampai saat ini kak Arlan ngga ngasih kepastian apapun dan itu yang membuatku semakin sakit .
            “Hana .. jawab Hana ..” suara Rey membuyarkan lamunanku .
            “Hm, kenapa kak Arlan?” ucapku spontan .
            Seketika itu semuanya saling berpandangan heran .
            Aku sudah ngga kuat , aku berdiri dan kemudian berlari keluar dengan mata berkaca-kaca .
            “Hana , tunggu Hana ..” kejar Rey kuhiraukan . Aku terus berlari sampai akhirnya langkahku terhenti . Apa yang aku lihat di depan mataku lebih lebih lebih menyakitkan daripada perjodohan itu .
            Aku melihat kak Arlan jalan dengan seorang cewe . Cewe itu menggandeng tangannya dan mereka terlihat mesra . Airmataku menetes perlahan . Kak Arlan berjalan  mendekat dan begitu terkejutnya dia ketika melihatku .
            “Ternyata semuanya terjawab sudah . Pertanyaan yang mengganggu pikiran dan hatiku terjawab sudah ! Aku cewe tolol ! Aku cewe bodoh ! Bodoh !” teriakku sambil menangis .
            “Hana .. dengerin dulu ..” ujar kak Arlan menenangkanku .
            “Kamu jahat sama aku ! Apa maumu selama ini hah ? Cuma mempermainkan perasaan seorang mahasiswa baru ? Iya ? Kamu anggap aku anak bawang yang dengan mudah dimainin ? jahat kamu ! Aku nyesel cinta sama kamu !” ucapku berlari meninggalkannya .
            “Hana ….” teriak kak Arlan mengejarku namun pukulan Rey mendarat di pipinya .
            Cewe yang bersama kak Arlan segera berteriak . Aku menoleh dan melihat Rey memukuli kak Arlan .
            “Rey , jangan Rey .. Rey ..” ucapku berlari ke arah mereka .
            BRAKKKKKKKK !
            Sebuah mobil melaju dengan kencangnya.

*****





            Kecelakaan itu membuatku mengalami amnesia , karena benturan yang hebat di bagian kepala . Aku tak ingat apapun , aku tak mengingat apapun . Semuanya terlupa begitu aja . Apa yang terjadi denganku memang sudah ada yang mengatur , mungkin skenario ini akan menyembuhkan hatiku yang sakit , melumpuhkan ingatanku tentang semuanya terlebih dengan orang yang telah menyakitiku .
            Berbulan-bulan aku cuti kuliah karena harus menjalani masa pemulihan . Berbulan-bulan aku belajar untuk mengenali satu persatu orang yang ada di hidupku dan mengingat-ingat hal apa yang telah terjadi padaku . Semakin aku mengingat , rasa sakit menyerang kepala . Papa, mama , kak Tio dan Dira selalu melarangku untuk mengingatnya . Yang ada di ingatanku sekarang , tokoh utama itu adalah Rey karena hanya dia yang selalu menemani hari-hariku  . Namun , tak ada getaran yang kurasakan . Tatapan Rey , senyuman bahkan sikapnya tak ada yang membuat hatiku bergetar . Senyuman yang dulu selalu aku tebar ke semua orang , kini sudah tidak ada lagi . Rasanya aku ingin menangis , rasanya aku tak mampu  tersenyum , tapi aku ngga tau apa penyebabnya . Aku tak mampu  mengingatnya.
            Keluargaku juga memutuskan untuk pindah dari Bandung agar lebih dekat denganku dan bisa merawatku setiap waktu .
            “Hana , hari ini kan kamu udah mulai kuliah . Mama anter ya ?” pinta mama padaku.
            “Apaan sih ma , kayak anak kecil aja . Aku bisa sendiri kok.” Tolakku sambil mengambil tas.
            “Kamu tau temen-temen kamu kan ?” tanya mama khawatir .
            “Ma , temen-temenku aja udah njenguk . Otomatis aku tau lah apalagi sama Sasa . Jadi mama jangan khawatir ya ,” jawabku mencoba tersenyum .
            Hari pertama kuliah dengan ingatan yang baru .
            “Hana … kangen kamu …….” ucap Sasa sembari memelukku .
            “Aku juga Sa ..” sahutku membalas pelukannya .
            Aku dan dia berjalan dengan mengobrol kesana-kemari . Tiba-tiba ada cowo yang menyapaku .
            “Hai Hana . Udah sembuh ya ?” sapanya manis .
            Aku terdiam . Siapa dia ?
            “Oh ya , kamu pasti ngga inget aku kan . Aku Dimas . Kakak tingkat kamu .” ucapnya tersenyum .
            Aku segera membalas senyumannya dengan perasaan bingung . Kemudian aku dan Sasa pergi .
            “Sa , Dimas siapa sih ?” tanyaku pada Sasa .
            Dengan perasaan ogah-ogahan , Sasa menjelaskan .
            “Itu kakak tingkat kita . Dulu kamu pernah suka sama dia Han , huuu .. kayak orang gila tau ngga ! Tapi setelah kamu tau kalo dia punya cewe , kamu move on deh . Udah , cuma gitu aja kok. “ perjelas Sasa mengedipkan sebelah matanya .
            “Move on ? terus aku suka siapa ?” tanyaku penasaran dengan apa yang terjadi .
            “Engghh , ngga penting deh . Ayo agak cepet Han , kurang lima menit udah masuk nih.” jawab Sasa mempercepat langkahnya .
            Kemudian langkah Sasa menjadi lambat setelah dia melihat ada sosok itu berjalan mendekat .
            “Sa , jawab dong . Habis itu aku suka sama siapa ?” tanyaku pada Sasa lagi .
            Sasa tak menjawab . Kemudian sosok itu berjalan melewatiku . Aku menatapnya dan tiba-tiba hati bergetar untuk pertama kalinya semenjak kecelakaan itu . Mataku tak bisa lepas dari dirinya , deg-degan yang kurasa dan ngga tau kenapa senyumanku terkembang tanpa beban .
            “Sa .. siapa itu ?” tanyaku padanya . Sasa terkejut setengah mati , dia ngga bisa berkata apapun .
            “Ke ..kenapa Han ?” tanyanya balik .
            “Gapapa sih , nanya aja . Siapa sih ?” tanyaku sambil senyum-senyum ngga jelas .
            “Cowo ngga penting .” jawabnya jutek .       
            Aku terdiam mendengar jawaban Sasa .
Aku terus mencari skenario apa yang sempat terlupa dari memori . Yang kutahu sekarang adalah aku pernah suka dengan kakak tingkat yang bernama Dimas . Setelah itu Sasa bilang kalo aku move on, dengan siapa ? Apa dengan Rey ? Tapi kenapa aku ngga bisa merasakan apapun padanya .
            Kemudian aku memperhatikan buku pink yang ada di atas meja . Buku apa itu ? Apakah itu diaryku ?
            Aku membaca tulisan yang ada di dalamnya . Ada tokoh yang bernama Arlan . Siapa itu ? Tiba-tiba kepalaku sakit . Sakit sekali . Aku mencoba menahannya dan mencoba mengingat siapa Arlan itu . Sekilas seraut wajah muncul dalam pikiran . Wajah itu adalah cowo yang aku temui tadi siang . Ya , cowo yang membuat hatiku bergetar . Apakah itu Arlan ?
            Seketika itu semuanya menjadi gelap .
****

            Orang pertama yang aku lihat adalah kak Dimas . Nah loh ..
            “Hai Hana , aku seneng ngeliat kamu udah siuman ,” ucapnya tersenyum . Kak Dimas memang mempesona , tapi kenapa biasa aja rasanya ya ?
            “Kamu kok bisa ada disini sih ?” tanyaku sambil berusaha duduk .
            “Sayang , udah sadar . Tadi Dimas maen ke rumah , mau ketemu kamu . Eh waktu mama buka kamar kamu , kamunya pingsan . Yaudah Dimas deh yang nemenin kamu sampai sekarang.” sahut mama yang baru masuk ke kamar .
            Aku merasa bingung dengan semua ini .
            “Tante , Hana kan udah siuman . Saya pamit dulu ya , kapan-kapan aja saya maennya . Sekarang biar Hana istirahat dulu.” ucap kak Dimas pamit diri.
            “Oh , iya Dimas . Rumah ini selalu terbuka untuk kamu kok.” ucap mama tersenyum.
            “Hana , cepet baikan ya . Aku pulang dulu.” ujar kak Dimas meninggalkan kamar .
            Kemudian mama cepet-cepet mendekatiku .
            “Sayang , mama rasa Dimas suka kamu deh.” terka mama tersenyum .
            “Apaan sih ma , Hana ngga suka .” bantahku cemberut.
            “Ngeliat sikapnya loh , lagian dia kakak tingkat kamu kan ? Ngga mungkin dong dia datang tanpa ada apa-apanya, ini juga kali pertamanya dia kesini kan,” ucap mama lagi.
            “Ma , sebenernya mama itu pengennya aku sama siapa sih ? Rey apa kak Dimas ?” tanyaku bingung .
            “Ya emang sih sayang mama jodohin kamu sama Rey , tapi setelah kecelakaan itu mama jadi mikir-mikir. Kayaknya kamu emang ngga memilih Rey .” ucap mama menyesal.
            “Mama , Hana ngga mau Rey maupun kak Dimas . Titik.” bantahku lagi .
            “Terus siapa ?” tanya mama seolah-olah menantangku .
            Aku menggeleng pelan .

*****

            Sasa terkejut ketika aku bercerita kalo kak Dimas datang ke rumah . Aku pun bertanya siapa Arlan itu ? Sasa akhirnya menceritakan siapa Arlan itu . Aku menangis mendengar ceritanya . Ternyata orang yang berpapasan denganku itu adalah kak Arlan , orang yang aku cintai .
            Tiba-tiba ..
            “Hana ..” panggil seseorang .
            Aku dan Sasa menoleh ke arah datangnya suara . Aku tercengang , yang memanggilku adalah kak Arlan . Walaupun aku tak mengingat apa yang telah aku lakukan bersamanya , tapi rasanya aku merindukan sosok ini.
            “Hana , aku pengen ngomong sesuatu sama kamu . Ikut aku ya ..” ajaknya lembut . Aku mengiyakan dan mengikutinya . Sasa tersenyum melihatku pergi bersamanya .
            “Kemana ini kak ?” tanyaku padanya .
            “Ikut aja ya . Ayo naik ..” jawabnya tersenyum .
            Motor pun melaju dengan kecepatan sedang , ngga tau kenapa aku tersenyum bahagia. Tiba-tiba aku merasa kalo aku pernah mengalami hal seperti ini .
            “Hana , pegangan ya . Agak ngebut ini .” ucapnya tanpa menoleh ke belakang .
            Tanpa menjawabnya , aku melakukan hal itu .  Dari spion motor sekilas terlihat kalo kak Arlan sedang tersenyum .
            Kak Arlan membawaku ke suatu tempat yang belum pernah aku datangi sebelumnya ataukah sudah aku datangi namun sayangnya aku lupa .
            “Ayo ..” ajaknya sambil menggandeng tanganku . Aku mengikutinya tanpa banyak bertanya .
            Jalannya menanjak . Pepohonan dimana-mana dan udaranya juga mendadak menjadi dingin . Tempat apa ini ? Seperti bumi perkemahan atau semacamnya . Kita terus berjalan tanpa adanya suara . Genggaman tangannya juga seakan semakin erat , hatiku berdebar hebat dan senyuman terus terhias di bibir . Beberapa menit berjalan , akhirnya kak Arlan berhenti. Kemudian menatapku tajam .
            “Hana , kamu inget tempat ini ?” tanyanya terus menatapku .
            Deg .. deg .. Deg .. deg ..
            Aku melihat sekeliling kemudian menggeleng .
            “Tempat ini adalah saksi bisu dimana aku menyadari kalo aku jatuh cinta dengan seseorang . “ jawabnya tersenyum . Aku terdiam .
            “Dan tempat ini juga yang akan menjadi saksi untuk kedua kalinya dimana aku akan mengungkapkan seluruh perasaanku padanya. “ lanjut kak Arlan serius .
            “Maksud kakak ?” tanyaku bingung .
            Tiba-tiba kak Arlan memelukku erat .
            “Hana , aku mencintaimu . Sudah lama aku memendam rasa ini . Bodohnya aku ketika aku ngga nyadari ini semua . Bodohnya aku ketika aku lebih memilih logikaku daripada perasaanku. Maafin aku . Aku baru menyadari ini semua . Waktu kamu ngeliat aku jalan sama cewe, kamu salah kalo mengartikan aku mempermainkan perasaan kamu . Memang benar dia adalah mantanku yang udah buat aku susah jatuh cinta lagi . Dia datang seakan pengen kembali , dia ngajak jalan dan aku mengiyakan . Tapi setelah itu aku nyadar kalo aku jatuh cinta sama kamu . Aku sayang kamu , aku cinta kamu . Maafin aku Hana , aku bodoh .” perjelasnya meneteskan airmata .
            Penjelasan kak Arlan membuatku terkejut. Ingatan demi ingatan muncul . Hujan , pelukannya , bertemu Rey , perjodohan , kak Arlan dengan cewe lain bahkan tabrakan itu . Kepalaku mendadak sakit dan aku menjerit melawan sakit itu .
            “Hana , kamu kenapa ?” tanya kak Arlan panik .
            “Sakit kak sakit ..” jawabku menangis .
            Kak Arlan membaringkanku ke rerumputan dengan muka yang terlihat panik.
            Kemudian semua menjadi gelap .

*****

            Di alam bawah sadarku , aku mengalami hal yang pernah terjadi dalam hidupku . Dari awal aku suka kak Dimas , bertemu kak Arlan , jatuh cinta dengan kak Arlan sampai tabrakan itu rasanya terputar kembali dalam memori. Seakan-akan aku mengalami hal itu lagi . Kemudian teriakanku membuyarkan semuanya .
            “Kak Arlannnnnnnnnnnnnnnnnn…….” Teriakku lantang .
            Aku bangun dan terkejut ketika aku sadar kalo aku ada di sebuah rumah .
            “Kak Arlan .. kak …” teriakku mencarinya .
            “Mbaknya udah bangun toh. Mas tadi keluar mbak , sekarang mbaknya di rumah saya . tadi mbaknya pingsan lama banget.” sahut seorang ibu , sang pemilik rumah .
            Aku menghiraukannya dan keluar mencari kak Arlan .
            “Kak Arlan .. kak …”
            Aku berlari mencarinya . Aku berlari dan berlari .
            “Hana ..” teriak seseorang berlari menghampiriku .  
            Dia mendekat dan aku memeluknya . Aku memeluknya . Aku memeluknya.
            “Kak , jangan tinggalin aku . Aku ngga mau kehilangan kakak .. “ ucapku menangis .
            “Aku janji ngga akan ninggalin kamu . Aku janji .” sahutnya mantap .
            “Sekarang aku inget semuanya kak .” ucapku terus menangis .
            Kak Arlan seakan tak percaya . Kemudian dia menatapku .
            “Kakak .. aku inget waktu kamu marah-marahin aku , waktu kamu nyulik aku , waktu kamu meluk aku pertama kali . Aku inget semua .” perjelasku tersenyum .
            Kak Arlan meneteskan airmata kemudian memelukku lagi .
            Seakan-akan Tuhan memang mempersiapkan skenario ter-so sweet untukku . Tiba-tiba hujan turun dengan derasnya . Kak Arlan dan aku tetap berpelukan ditengah guyuran air .
            “Aku suka hujan ..” ucapku tersenyum .
           
*****


            Setelah kejadian itu , kebahagiaan selalu menyertaiku dan kak Arlan . Aku menjelaskan kepada papa dan mama tentang semuanya, mereka pun mengerti.Rey adalah bagian masa lalu . Memang dulu aku mencintainya tapi rasa itu pudar juga seiring dengan sikapnya kepadaku . Tapi aku tak menyesal mencintai Rey . Ada pembelajaran yang aku dapatkan yakni aku dapat belajar sabar dalam mempertahankan sebuah rasa . Kak Dimas juga menjadi bagian dari masa lalu . Dia memang mempesona tapi aku baru menyadari kalo perasaanku hanya sebatas kagum belaka . Darinya aku bisa belajar bagaimana menjalani hidup dengan sebuah rasa suka ditengah sikapnya yang cuek , tak peduli seakan tak menganggapku ada . Walaupun mereka berdua akhirnya mencintaiku tapi pilihanku tetap pada satu orang yaitu kak Arlan . Pembelajaran yang aku dapatkan dari Rey dan kak Dimas bersatu untuk tetap mempertahankan kak Arlan , apalagi karena aku mencintainya . Selain itu aku juga bisa menemukan siapa yang benar-benar berada di dalam hatiku.  Secuek , sejutek , sekasar apapun dia , aku tetap mencintainya hari ini , besok dan selamanya :) Tuhan memang baik . Memberikan banyak cobaan tapi tetap saja ada kebahagiaan di akhir cerita . KeajaibanNya hadir mewarnai kehidupanku dan kak Arlan . Aku menemukan aktor utama dalam skenario hidupku dan aku menyukai apapun skenario itu.       
           


THE END 

Jumat, 28 Februari 2014

Lanjutan ~Akhir Skenario Untukku~

Bagaimana jadinya jika orang yang udah dilupakan malah bermain peran lagi , berusaha mendominasi sampai-sampai aku ngga tau siapakah lakon utama yang sebenernya . Semua terjadi begitu saja. Aku hanya bisa menjalani skenario tanpa latihan , tanpa teks bahkan tanpa tau alur ceritanya seperti apa. Sang sutradara yang Maha Esa menciptakan skenario tak terduga.
            Liburan semester kali ini aku putuskan untuk pulang ke rumah orangtuaku di Bandung. Rasa rinduku pada mereka benar-benar tak bisa dipendam lagi , apalagi kakak-kakakku juga pulang semua . Oh ya , aku mempunyai dua kakak cowo. Namanya Tio dan Dira. Abangku Tio sangat dewasa , sehingga aku selalu menghormatinya sedangkan abangku Dira-umurnya terpaut dua tahun sama aku- selalu bertengkar denganku . Tapi , mereka berdua sangat menyayangiku dan aku pun juga menyayangi mereka berdua .
            Terminal bus kali ini sangat dipadati oleh para mahasiswa-maklum masa liburan-. Setelah membeli tiket , aku segera menaiki bus yang akan membawaku meluncur ke kota kembang .
            “Penuh nih bus , duduk mana ya ?” batinku memperhatikan tempat duduk yang ada .
            Setelah sekian detik mencari , akhirnya ada satu bangku kosong . Aku harus duduk di sebelah cowo yang sedang baca komik .
            “Permisi ya mas ..” ucapku ramah . Mataku pun tertuju dengan komik yang dibacanya. Detektif conan ? Tapi yaudahlah . Aku segera merapikan dudukku agar lebih nyaman .
            “Hana ..” ucapnya mengejutkanku .
            Aku segera menoleh. Dia adalah ….
            “Rey ..”
            “Hai , apa kabar kamu? Wah wah .. tambah cantik aja kamu ya ? Berapa tahun kita ngga ketemu ?” tanyanya senang .
            “Ohh , ngg  … aku baik kok . Berapa ya ? Lupa aku .” jawabku masih terkejut.
            “Kamu mau pulang ya ?” tanyanya lagi.
            Aku mengangguk pelan .
            “Bareng aja kalo gitu . Aku juga mau ke rumah Dira, mau liburan disana .” ucapnya tersenyum .
            Deegg , liburan ? dirumahku ? Oh my god ………
            “Kamu tambah berubah ya ? Coba dulu kamu kayak gini Han ..” sahutnya lagi .
            Aku hanya tertawa getir . Akhirnya , perjalananku ke Bandung ditemani oleh seorang Rey -sang kakak tingkat idaman sewaktu SMA-. Ingatanku melayang jauh menuju memori yang sudah lama aku kubur bertahun-tahun .
            Rey adalah sang ketua OSIS dan sekaligus menjadi sahabat kakakku, Dira . Dia sering banget maen ke rumahku dan rasa itu muncul . Memang sih , aku ngga terlalu akrab dengan dia . Tapi kebiasaan bertemu itu membuat aku jatuh cinta padanya . Apalagi orang tua Rey adalah teman orang tuaku. Sayangnya , witing tresno jalaran saka kulina ngga mendatangkan kebahagiaan . Ternyata dia hanya menganggapku sebagai adek dan ngga ada rasa apapun selain itu . Dulu kak Dira sempet berantem dengannya , tapi tetap saja . Aku mengalah untuk itu . Akhirnya dia ngga pernah maen ke rumah lagi . Tapi , sekarang aku tau kalo kak Dira dan Rey masih tetap bersahabat .
            “Kamu punya pacar ?” tanya Rey memulai topik baru .
            “Aku ? Ngga kok.” jawabku singkat .
            “Ada yang disuka ?” tanyanya lagi.
            Ingatanku tertuju kepada kak Arlan dan seketika itu aku tersenyum.
            “Kalo aku mau memperbaiki yang dulu , kamu keberatan ngga ?” tanyanya lagi tanpa menunggu jawabanku .
            “Maksud kamu Rey ?” tanyaku balik .
            “Terminal terminal ..” teriak kondektur . Akhirnya percakapanku terhenti karena kita udah sampai di Bandung .
Setelah sampai di rumah , semuanya terkejut melihatku dengan Rey . Mau gimana lagi coba ? Keadaan yang memaksaku begini .
            “Kalian pacaran ?” tanya mama penasaran .
            “Ngga lah ma . tadi ngga sengaja ketemu Rey di bus , yaudah jadinya bareng deh .” jawabku cuek sambil masuk kamar.
            “Heii , kamu pacaran sama Rey ?” tanya kak Tio tiba-tiba masuk kamarku.
            “Kak Tio nih , bikin kaget aja. Ketuk pintu kek , “ ucapku marah .
            “Jawab dulu gih ..” sahutnya penasaran juga .
            “Ngga kakak . tadi ngga sengaja ketemu di bus . Kenapa sih ? Kayaknya pada penasaran semua . Aneh deh ..” jawabku cemberut.
            “Ya kamu aneh . Datang-datang bawa Rey , sapa juga yang ngga penasaran .” bantah kak Tio padaku .
            Aku tak memperdulikannya dan segera membanting diriku di tempat tidur kesayangan.

*****

            From : Arlan <3
                Hai Hana . Apa kabar ? Selamat berlibur ya ..

                Sms yang membangunkanku dari tidur.
            “Aku heran sama kamu kak , sebenernya kamu suka ngga sih sama aku ? php banget sih “ gerutuku sambil membalas pesannya .
           
            To : Arlan <3
                Baik kak . Semoga kamu baik :) Selamat berlibur juga ..

                Pesan terkirim . Senyum ini terus terkembang bahkan aku tak tahu apa ini sebenarnya . Disaat aku bimbang dengan sikapnya, dia selalu bisa membuatku tersenyum setiap kali aku membaca dan membalas pesannya.
            Malam harinya , ngga tau kenapa tiba-tiba orang tuaku menyuruh kita semua berkumpul. Aku , Rey  , kak Tio dan Dira.
            “Semuanya udah ngumpul disini . Papa sama mama ada info penting buat kalian terutama buat kamu Hana .” ucap Papa mengawali pembicaraan .
            Semua mata tertuju padaku diselimuti perasaan bingung .
            “Apa pa ?” tanyaku singkat .
            “Kalian semua tau kan kalo papa mama berteman dengan orang tua Rey . Jadi kami para orang tua sepakat menjodohkan Rey dengan Hana .” jawab Papa tersenyum .
            Semua tercengang .
            “Papa bercanda apa ngga ini ?” tanya kak Tio terkejut .
            “Papa ngga bercanda sayang , memang benar . Kami menjodohkan Rey dengan Hana .” jawab mama tersenyum .
            “Gimana tanggapan kamu Rey ?” tanya Dira ikut-ikutan .
            Rey juga terkejut tapi dia menjawab hal yang tak kuduga sebelumnya .
            “Aku setuju dengan perjodohan ini.” jawabnya mantap .
            Papa mama tersenyum senang begitu juga kak Tio dan Dira . Hanya aku yang terdiam tak menyahut .
            “Kamu gimana Hana ? Pasti setuju kan ?” tanya Dira mengedipkan sebelah matanya.
            Aku menunduk .
            “Hana , jawab sayang ..” sahut mama .
            “Aku .. aku .. aku gak bisa ma pa . Maaf ..” jawabku sembari meninggalkan ruang tamu dan berlari ke dalam kamar .
           
            Aku menangis .. aku menangis ..
            Kenapa semuanya menjadi serumit ini ? Kenapa ? Disaat perasaan ini sudah ada yang memiliki , kenapa dia kembali ? Peluang untuk mewujudkan mimpiku memang ada , tapi itu dulu. Itu masa lalu yang udah jadi kenangan . Ngga seharusnya kenangan itu dibangkitkan lagi . Aku udah move on jauh dari sebelum-sebelumnya .
            “Hana .. kakak mau ngomong sama kamu.” ucap kak Tio memasuki kamarku.
            Hanya kak Tio yang bisa menenangkanku . Aku segera memeluknya dan menangis sejadi-jadinya .
            “Apa yang buat kamu kayak gini ? Kakak yakin kalo ada apa-apanya . Cerita sama kakak ya ?”  tanya kak Tio pelan .
            “Kak , bagaimana bisa aku dijodohin sama orang yang ngga aku cinta .” jawabku terus menangis.
            “Maksud kamu ? Apa kamu udah suka sama orang lain ?” tanya kak Tio bingung.
            Akhirnya aku cerita semuanya . Mulai dari suka sama kak Dimas sampai kak Arlan . Kak Tio mendengarkan semua dengan seksama bahkan seringkali terlihat sedang berpikir.
            “Menurut kakak , kamu harus memperjelas semuanya . Kamu cewe kuat kok , terbukti dari waktu kamu suka sama Rey . Kamu harus bisa bedain mana yang hanya bisa buat kamu nyaman dan mana yang benar-benar kamu cinta. Kalo Arlan memang suka sama kamu dek , pasti dia akan bilang , pasti ada tanda-tanda itu . Sedangkan kamu sendiri ngga tau kan tanda apa yang sejauh ini dia kasih ke kamu . Jangan sampai keputusan kamu nanti malah membuat kamu menyesal . Coba liat sekarang , Rey suka sama kamu . Jalan buat nyatuin kalian udah terbuka lebar , kurang apa coba ? Tuhan udah ngabulin mimpi kamu .” perjelas kak Tio .
            “Kalo memang Tuhan ngabulin mimpiku kak , buat apa dia ngirim kak Arlan ke dalam hidupku ? Kebetulan ? Semuanya ngga ada yang kebetulan kak . Aku harus bisa nemuin jawabannya . Kalo memang kak Arlan ngga baik untukku , mungkin Tuhan pengen ngasih satu pembelajaran lagi tapi kalo seandainya kak Arlan memang ditakdirkan untukku , aku pasti nyesel kalo aku ngga nyari tau kak . Resiko apapun akan aku tempuh asal aku tau akhir dari skenario ini .” bantahku tegas .
            “Ikuti kata hati kamu ya , hati ngga mungkin salah dalam merasakan sebuah rasa . Oke ?” hibur kak Tio padaku .
            “Makasih kakak ..” ucapku sembari tersenyum.
****

                Liburan kali ini gagal total akibat rencana perjodohan yang sepihak itu . Karena bosan di rumah terus , akhirnya aku pergi ke kostan . Lebih baik disana daripada aku harus mendengarkan ocehan papa mama yang memaksaku untuk menyetujui perjodohan konyol itu . Abang-abangku pun menyarankan kepadaku agar cepat pergi dari rumah-biar otakku lebih fresh-.
            Esok harinya setelah sampai di kostan , aku jalan-jalan ke kampus . Memang musim liburan , tapi kampus tetap banyak lalu lalang orang banyak . Langkahku terhenti pada bangku di depan gedung fakultasku . Aku duduk disana mengamati langit yang mulai mendung.
            “Kenapa harus aku sih yang punya skenario kayak gini ? Tuhan … Banyak orang yang dengan mudahnya menemukan cinta , tapi kenapa cintaku serumit ini ? Siapa sih yang Kau jadikan aktor utama dikehidupanku ?” ucapku meneteskan airmata .
            “Kalau kamu yakin bisa memiliki sesuatu , kamu harus berusaha mendapatkannya . Ngga peduli apapun rintangannya , aku yakin kalau Tuhan pasti mengizinkan kamu memiliki itu.” sahut seseorang dari belakangku.
            Aku menoleh dan dia adalah kak Arlan . Tanpa menunggu aba-aba , dia duduk disampingku.
            “Loh , nangis  ?” tanya kak Arlan tertawa .
            Aku segera menghapus airmataku dan berusaha tenang  .
            “Bagaimana mungkin ya ada orang yang takut jatuh cinta lagi ,” ucap kak Arlan sambil membayangkan sesuatu .
            “Maksud kakak ?” tanyaku sambil menatap matanya yang berubah menjadi teduh.
            “Ada loh orang yang takut jatuh cinta lagi karena udah merasakan yang namanya sakit . Udah merencanakan masa depan dengan matang , eh pasangannya bilang kalo dia muak , dia bosan segala macem .” jawab kak Arlan tanpa melihatku .
            “Apa itu kisah kakak ?” tanyaku penasaran .
            “Ahh , udahlah . Lupakan ..” sahutnya mencoba mengalihkan pembicaraan .
            “Kak , kenapa harus takut sih buat jatuh cinta ? Kalo emang pasangan yang dulu menyakiti kamu , bukan berarti kamu gagal . Itu artinya kamu harus nyari yang lebih baik lagi dari dia dan itu udah ada . Tuhan udah nyiptain yang lebih baik . Tinggal bagaimana kamu mencari dan membuka hati . Belajar dari kesalahan kak ..” ucapku sungguh-sungguh .
            “Apa mungkin ya ? Udahlah .. Belum saatnya aku jatuh cinta lagi .” bantahnya tersenyum.
            Aku langsung menunduk dan menahan airmata yang berusaha untuk keluar dari bentengnya .
            “Gimana kalo aku jatuh cintanya sama kamu ?” tanya kak Arlan mendadak serius.
            “Apa ?” sahutku terkejut .
            “Hahahaha .. kaget ya ? Bercanda kale ..” ujarnya sambil tertawa terbahak-bahak.
            Airmata pun mengalir deras sederas air hujan yang mulai turun .
            “Kenapa kamu?” tanya kak Arlan heran.
            “Tega kamu ya !” jawabku sambil berlari pergi .
            Kak Arlan jahat ! Kenapa bercanda tentang hal itu .  Dia jahat !
            “Hana . Tunggu ….” teriaknya mengejarku .
            Aku segera berlari dan terus menangis . Derasnya air hujan tak menyurutkan niatku untuk terus berlari . Tiba-tiba langkahku terhenti karena ada seseorang yang memelukku dari belakang.
            “Hana .. kenapa kamu lari ? kenapa kamu ?” tanyanya dan ternyata itu kak Arlan.  
            “Kamu jahat kak . Kamu jahat sama aku .” jawabku terus menangis .
            “Maafin aku kalo itu nyakiti kamu . Maafin aku.” ujarnya mempererat pelukannya.
            Aku terus menangis . Menangis bahagia sekaligus bersedih .

*****

            Aku menjelaskan tentang perjodohan itu kepada kak Arlan . Dia mendengarkan ceritaku dengan serius tapi dia ngga pernah menyinggung sedikitpun tentang perasaanku .
            “Yaudah , kalo ngga mau mending cepet bilang ke orangtua kamu . Kamu sebagai anak juga mempunyai hak bicara .” sarannya singkat namun tepat .
            Aku menatap kedua matanya . Mata yang teduh . Mata yang bisa membuat aku selalu memikirkannya .
            “Kamu kedinginan ya ? Yaudah aku anter pulang ya . Nanti masuk angin loh.” ucapnya kemudian . Kita pun berjalan menyusuri derasnya air hujan dan dia memegang tanganku , menggandengnya disetiap langkah . Aku suka skenario hari ini . Aku suka Tuhan .
            “Kak Arlan ..” ucapku membuat langkah menjadi terhenti .
            “Kenapa Hana ?” tanyanya bingung .
            “Gapapa kak , ayo jalan .” jawabku mengurungkan niat untuk bertanya . Kak Arlan pun terus berjalan tanpa ada niat untuk tau apa yang ingin aku tanyakan.
           
            Dear diary ..
        Apakah kak Arlan mempunyai perasaan denganku ? Apa maksud sikap dia selama ini ? Apakah itu biasa-biasa saja ? Hatiku berkata kalau itu ngga biasa , tapi kenapa kak Arlan ngga ngasih kepastian itu . Apa aku harus memulai ? Aarrgh , kurasa tidak :( Aku hanya bisa menunggu .

            Sepenggal diary kutulis untuk mengungkapkan apa yang aku rasakan . Bagaimana kelanjutan kisahku dengan kak Arlan ? Apakah dia memang untukku ? Ataukah bukan ? Tuhan .. aku penasaran dengan skenario berikutnya .
            Tiba-tiba handphone berdering . Sebuah pesan masuk .

            From : Mama
            Sayang , besok malem ketemu di restaurant Angel ya , ada yang pengen mama sama papa bicarakan .


            Aku mendesah . Pasti mama sama papa ingin membicarakan perjodohan itu . Bagaimana caranya aku untuk menghindarinya ?

to be continued ...