Laman

Kamis, 26 Februari 2015

Entahlah 26 feb 2015

Pernah kah kalian berada di posisi dimana kalian merasa tidak berguna untuk orang lain ? Kalian merasa tidak dipercaya lagi dan tidak enak hati dengan apa yang menjadi pilihan kalian sehingga menjadikan kalian lepas begitu saja ?

Kronologinya seperti apa yang akan aku tulis dibawah ini dan kalian bisa menyimpulkan sendiri dengan pikiran masing-masing .

Aktif di organisasi adalah warna tersendiri di dunia perkuliahan , tak terkecuali diriku. Beberapa waktu yang lalu aku mencoba mengikuti sebuah organisasi di dalam lingkup sempit dan aku yakin akan menambah warna di dalam hidup . Terlebih sang kekasih menjadi salah satu orang penting disana dan akan menjadikan waktuku untuk bertemu semakin bertambah . Setelah melalui proses screening , aku sedikit bernafas lega . Optimis !
Tapi setelah satu bulan berlalu , aku mengetahui bahwa ada masa lalu sang kekasih di dalam organisasi tersebut . Degg , mulai risih dan mulai tak nyaman.
Orang awam yang tidak mengetahui apa-apa , pasti akan berkata “Ah lebay , gitu aja loh.” “Dia kan sudah masa lalu , ngga profesional banget !” “ALAY WOYYYY !”  

Mereka semua boleh berkicau seperti itu , tapi mereka semua tidak bisa membayangkan bagaimana perasaanku . Satu hal yang aku sadari . Aku ngga suka dengan masa lalu , aku benci dengan masa lalu dan aku tak menginginkan masa lalu itu ada lagi di dalam hidup . Apalagi aku takut mendengar ocehan-ocehan yang tujuannya hanya menggoda , tapi akhirnya malah menyayat hati . Hati ini pernah sakit karena masa lalu dan tidak ingin sakit lagi karena hal yang sama , itu lah sebabnya aku mengundurkan diri dari organisasi itu dan mencoba mencari alasan bagaimana cara keluar tanpa merugikan pihak mana pun .

Aku pernah mengungkapkan hal ini kepada temanku “ Aku bisa profesional , tanpa melihat dan tanpa mendengarkan ocehan orang-orang tentang mereka[kekasih dan masa lalunya] . Aku bisa ! Tapi maaf , hati ini ngga seprofesional pikiranku. Hati ini lemah dan terlalu sensitif untuk masalah seperti ini “

Tapi untunglah Tuhan membukakan jalan itu . Aku bisa mendapatkan alasan nyata yang membuatku keluar dari tempat itu . Tapi entahlah apa yang dipikirkan oleh orang-orang . Aku mencoba menutup mata dan telingaku dengan semua itu . Walaupun ada keinginan untuk menambah pengalaman dan keluarga di tempat itu , tapi aku lebih memilih menyelamatkan hati dan cintaku . Aku tidak mau mengorbankan dan malah membuat semuanya hancur karena ketakutanku saja .

Jujur , hanya ada satu orang yang bisa benar-benar mengerti aku dalam masalah ini. Rasanya tanpa aku bercerita panjang lebar , dia sudah mengerti dan memahami perasaanku.

Satu hal . Tujuan awalku adalah benar-benar ingin masuk dalam tempat itu , namun semua berubah ketika hal yang tidak diharapkan terjadi . Aku hanya bisa meminta maaf dan aku harap semuanya bisa memaklumi [ apalagi aku bukanlah orang penting ] dan melupakan semuanya :)

Swaaaaaaa~~~~~